Dinas Pendidikan SBT Lepas Peserta FTBI Nasional 2025: Tunjukkan Identitas Budaya dari Ufuk Timur


Seram Bagian Timur, 21 Mei 2025 — Dinas Pendidikan Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) menggelar acara Pelepasan Peserta Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Nasional Tahun 2025 pada Rabu (21/5), bertempat di Dinas Pendidikan SBT. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam mendukung pelestarian bahasa daerah melalui keterlibatan aktif generasi muda.
Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kab. Seram Bagian Timur, Sekretaris Dinas Pendidikan, staf Dinas Pendidikan, guru pendamping, dan orang tua peserta. Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan SBT menyampaikan rasa bangga terhadap para peserta yang telah menunjukkan kepedulian terhadap bahasa dan budaya daerah.
“Anak-anak kita bukan hanya generasi yang cerdas, tetapi juga peduli terhadap budaya dan akar bahasanya,” ungkapnya. “Kepada para peserta, bawalah semangat budi pekerti dan kearifan lokal daerah kita. Tampilkan kemampuan terbaik kalian dalam berkisah, bertutur, menulis, maupun berpantun. Tunjukkan bahwa anak-anak dari ufuk timur Ita Wotu Nusa adalah generasi yang siap membangun bangsa tanpa melupakan akar budayanya.”
FTBI merupakan program nasional yang diinisiasi oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai bagian dari upaya revitalisasi bahasa daerah yang terancam punah. Para peserta dari Kabupaten SBT telah melalui serangkaian tahapan seleksi dan pelatihan di tingkat daerah sebelum melangkah ke tingkat nasional.
Para peserta dari Kabupaten SBT sebelumnya telah mengikuti seleksi ketat dan pembinaan intensif di tingkat daerah. Mereka adalah representasi terbaik yang akan membawa identitas budaya Maluku, khususnya dari Seram Bagian Timur, ke panggung nasional.
Sebagai bentuk dukungan moral dan motivasi, Kepala Dinas Pendidikan turut memberikan bantuan dana kepada para peserta. Selain itu, secara simbolis, Sekretaris Dinas Pendidikan melakukan pemasangan selempang kepada masing-masing peserta yang akan mewakili SBT di ajang nasional tersebut.
Yang menarik, pada sesi terakhir acara, peserta tampil membacakan sebuah puisi dalam bahasa ibu. Suara lantang yang dibawakan dengan penuh penghayatan tersebut memukau seluruh hadirin. Setiap baitnya menyentuh hati dan menjadi simbol kuat bahwa bahasa ibu tetap hidup di tengah generasi muda, meski zaman terus berubah.
Acara pelepasan ditutup dengan doa bersama dan sesi foto bersama, sebagai wujud harapan agar para peserta dapat mengharumkan nama daerah di pentas nasional serta menjadi duta pelestari bahasa daerah yang membanggakan.



